Sabtu, 01 Mei 2010

Pembahasan Singkat Mengenai Masalah Dalam Ergonomi (Antropometri)

Dalam Ergonomi terdapat beberapa jenis masalah, salah satunya adalah Antropometri. Antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia sedangkan “metri” yang berarti ukuran. Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia (Sanders & McCormick (1987), Pheasant (1988), dan Pulat (1992)). Dimana sesuatu barang yang dapat digunakan oleh manusia menjadi tidak ergonomis lagi dikarenakan manusia itu sndiri tidak dapat untuk menggunakanya terkait dengan ukuran tubuh manusia itu sendiri.

Salah satu contohnya adalah sebuah meja yang ukurannya tidak berpatokan pada Antropometri orang yang akan menggunakannya. Seorang yang berpostur tubuh pendek memakai meja yang sangat tinggi sehingga orang tersebut tidak dapat mempergunakan meja itu secara maksimal, kegunaan meja tersebutpun menjadi tidak Ergonomis lagi bagi penggunanya dan dapat menyebabkan kejenuhan atau keputusasaan bagi penggunanya karena tidak dapat menggunakan meja tesebut sesuai dengan keperluannya. Maka ada baiknya jika kita inggin membuat suatu benda yang dapat dipergunakan semua orang secara Ergonomis ada baiknya mempertimbangkan Antropometri penggunanya.

Shift kerja yang baik di sesuaikan dengan kondisi dan lingkungan kerjanya dan efek yg ditimbulkan dari Shift kerja yg kurang baik

Sebuah perusahaan A, untuk meningkatkan hasil produksi pada perusahaan tersebut, maka perusahaan itu membuat jadwal kerja bagi para karyawannya, namun jadwal yang dibuat tidak sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut. Karena setiap karyawan diharuskan bekerja denagn jam yang padat. Lingkunagn kerjanya pun kurang menyenagkan, dapat membuat karyawan tersebut menjadi tidak nyaman dan jenuh. Hal ini dapat menyebabkan karyawan tersebut menjadi tidak mencapai hasil yang maksimal dalam melakukan pekerjaannya. Karena karyawan tersebut merasa tidak nyaman dengan jam kerja dan lingkungan kerja yang diperusahaan tersebut.

Sedangkan diperusahaan B yang hampir sama dengan perusahaan A. untuk meningkatkan hasil produksinya, perusahaan membuat jadwal kerja yang telah disesuaikan dengan kemampuan karyawannya, ditunjang dengan asuransi kesehatan bagi tiap karyawannya. Lingkungan kerjanya pun dibuat senyaman mungkin agar karyawan tidak merasa jenuh dan bosan dengan pekerjaannya. Dan hal ini dapat memberikan dampak pada para karyawan untuk bekerja dengan optimal dan berusaha semaksimal mungkin dalam menyelasaikan pekerjaannya.

Dapat disimpulkan bahwa pemberian jam kerja yang disesuaikan dengan kemampuan karyawan, memperhatikan kesejahteraan para karyawannya dan ditunjang dengan kondisi lingkungan yang nyaman, dapat membuat para karyawan berusaha secara optimal dalam menyelesaikan tugasnya, sehingga produksi perusahaan tersebut akan menjadi maksimal.